K13 : Kriteria Peserta Suplemen Penghasilan Pns Berdasar Permendikbud No. 33 Tahun 2018



KRITERIA PENERIMA DAN MEKANISME PENYALURAN

TAMBAHAN PENGHASILAN


A.       Tujuan Penyaluran Tambahan Penghasilan

Tujuan penyaluran Tambahan Penghasilan yaitu meningkatkan gairah kerja dan kesejahteraan bagi Guru PNSD khususnya yang belum mempunyai sertifikasi.

B.       Kriteria Penerima Tambahan Penghasilan

Kriteria peserta Tambahan Penghasilan sebagai berikut:

1.       Guru PNSD yang belum mempunyai akta pendidik;

2.       berkualifikasi akademik paling rendah S-1/D-IV;

3.       memiliki Nomor Unik guru dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);

4.       hadir dan aktif mengajar sebagai Guru mata pelajaran/Guru kelas atau aktif membimbing sebagai guru bimbingan konseling/guru teknologi isu dan komunikasi;

5.       memenuhi beban kerja sebagai guru PNSD; dan

6.       terdata dalam Data Pokok guruan (Dapodik).

unduh PERMENDIKBUD NO. 33 TAHUN 2018 Tentang Tambahan Penghasilan PNSD


C.       Mekanisme Penyaluran Tambahan Penghasilan

1.        Satuan pendidikan mengusulkan data Guru PNSD yang akan mendapatkan dana Tambahan Penghasilan ke dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
2.        Dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya melaksanakan verifikasi data Guru PNSD yang akan mendapatkan dana Tambahan Penghasilan berdasarkan ajuan dari satuan pendidikan.

3.        Aplikasi Kehadiran Guru dan Tenaga Kependidikan (Hadir GTK)

a.        Aplikasi Hadir GTK merupakan aplikasi yang dirancang untuk mempercepat proses pembayaran Tambahan Penghasilan.

b.        Pencatatan kehadiran Guru PNSD dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi Hadir GTK yang terdapat pada laman http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id.

c.         Tata cara penggunaan aplikasi Hadir GTK diatur dalam pedoman penggunaan aplikasi Hadir GTK yang sanggup didownload di laman http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id.

d.        Aplikasi Hadir GTK efektif berlaku pada tahun aliran 2018-2019.

e.        Dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya sanggup mengunduh hasil rekapitulasi kehadiran GTK melalui aplikasi Hadir GTK.
Bagi satuan pendidikan yang berada di kawasan khusus yang sulit untuk mendapatkan jaringan internet tidak diwajibkan untuk memakai Aplikasi Hadir GTK ini.

4.        Cuti Guru PNSD

Guru PNSD yang sedang cuti sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2017 perihal Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil berhak untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut:

a.           Cuti Tahunan

PNS yang menduduki jabatan guru PNSD yang menerima liburan berdasarkan peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah memakai hak cuti tahunan. Hal ini berarti mengambil liburan bagi Guru PNSD sama dengan mengambil cuti tahunan bagi Guru PNSD.

b.           Cuti Haji

Guru PNSD yang melaksanakan ibadah haji, berhak untuk mendapatkan cuti haji apabila yang bersangkutan melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya dengan melampirkan kegiatan keberangkatan/kelompok terbang (kloter) yang dikeluarkan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji. Guru PNSD yang bersangkutan harus mengajukan seruan secara tertulis dan menerima persetujuan dari pejabat yang berwenang menunjukkan cuti.

c.            Cuti sakit

Guru PNSD yang sakit 1 (satu) hari hingga dengan 14 (empat belas) hari dalam 1 (satu) bulan berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa PNS yang bersangkutan harus mengajukan seruan secara tertulis dan menerima persetujuan dari pejabat yang berwenang menunjukkan cuti dengan melampirkan surat keterangan dari dokter pemerintah.

d.           Cuti Ibadah Keagamaan

Guru PNSD sanggup melaksanakan ibadah keagamaan ibarat umrah pada dikala liburan akademik, namun apabila tidak memungkinkan melaksanakan ibadah umrah pada dikala liburan akademik, maka Guru PNSD sanggup mengajukan cuti ibadah keagamaan paling banyak 14 (empat belas) hari dalam 1 (satu) tahun dengan ketentuan bahwa Guru PNS yang bersangkutan harus mengajukan seruan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang menunjukkan cuti. Pejabat yang berwenang wajib memperhatikan keberlangsungan proses kegiatan berguru mengajar dalam menunjukkan cuti ibadah keagamaan.

e.           Cuti Melahirkan

1)          Guru PNSD sanggup mengajukan seruan secara tertulis dan menerima persetujuan cuti melahirkan anak pertama hingga dengan kelahiran anak ketiga pada dikala menjadi PNSD, dari pejabat yang berwenang menunjukkan cuti.

2)          Lamanya cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada angka 1) yaitu 3 (tiga) bulan.

f.             Cuti Alasan Penting

Guru PNSD sanggup memakai cuti alasan penting sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2017 perihal Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil paling usang 1 (satu) bulan dengan ketentuan bahwa Guru PNSD yang bersangkutan harus mengajukan seruan secara tertulis dan menerima persetujuan dari pejabat yang berwenang menunjukkan cuti.
5.        Surat Keputusan Dana Tambahan Penghasilan (SKDTP) Guru PNSD yang memenuhi persyaratan ditetapkan Pemda kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

6.        Pemerintah Daerah provinsi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya menyalurkan Dana Tambahan Penghasilan ke Guru PNSD peserta per triwulan. Pemda provinsi/kabupaten/kota wajib membayarkan Tambahan Penghasilan setiap triwulan, paling usang 7 (tujuh) hari kerja sesudah diterimanya dana Tambahan Penghasilan di rekening kas umum kawasan (RKUD) provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7.        Apabila terjadi perubahan tempat kiprah antarkabupaten/kota, antarprovinsi, dan antarkementerian, baik atas kepentingan kedinasan atau pemekaran wilayah, maka Dana Tambahan Penghasilan bagi
Guru PNSD disalurkan oleh Pemda provinsi/kabupaten/kota induk sesuai ajuan awal dan statusnya akan diubahsuaikan pada tahun berikutnya.

8.        Penyaluran Dana Tambahan Penghasilan tidak boleh apabila Guru PNSD penerima:

a.        meninggal dunia, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berikutnya;

b.        berusia 60 tahun, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berikutnya;

c.         pensiun dini, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berikutnya;

d.        tidak bertugas lagi sebagai Guru, Guru yang diberi kiprah sebagai kepala satuan pendidikan, Guru yang menerima kiprah tambahan, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berkenaan;

e.        sedang mengikuti kiprah belajar, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berkenaan;

f.          mengundurkan diri sebagai PNSD atas seruan sendiri, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berkenaan;
g.        memiliki jabatan rangkap, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berikutnya;

h.        mutasi menjadi pejabat struktural atau fungsional lainnya, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berikutnya;

i.          telah menerima pemberian profesi, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berkenaan;

j.          dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan telah mempunyai kekuatan aturan tetap, maka pembayarannya tidak boleh pada bulan berkenaan; dan/atau

k.         tidak melaksanakan tugas/meninggalkan kiprah mengajar tidak alasan yang sanggup dipertanggungjawabkan paling banyak 3 (tiga) hari berturut-turut atau kumulatif 5 (lima) hari dalam satu bulan, maka penghentian pembayarannya dilakukan pada bulan berkenaan.

unduh PERMENDIKBUD NO. 33 TAHUN 2018 Tentang Tambahan Penghasilan PNSD

Sekian post mengenai Kriteria Penerima Tambahan Penghasilan PNS Berdasar PERMENDIKBUD NO. 33 TAHUN 2018 , Semoga bermanfaat !

Comments

Popular posts from this blog

K13 : Kumpulan Teladan Judul Rancangan Aktualisasi Latsar Cpns Terbaru !!!

K13 : Rpp Seni Budaya (Sbk) Kelas 7 Smp/Mts Kurikulum 2013

K13 : Aktivitas Pelajaran Tematik Kelas 6 Sd/Mi Kurikulum 2013