K13 : Referensi Rancangan Aktualisasi Latsar Cpns Guru
Perhatian : Lihat Tampilan Melalui Dekstop, Laptop, Notebook, PC atau Komputer untuk tampilan yang lebih baik (versi mobile mungkin menciptakan hukum ngadminan tidak nyaman)
Atribut by : haloprofesi.com |
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
“MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI KUIS BERBASIS GAME APLIKASI”
Disusun Oleh:
NAMA : DWI SITI HARTINAH ENY AMBARAWATI, S.Pd
NIP : 19970912 201903 2 002
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III
SULAWESI SELATAN
2019
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Gambaran Umum
1. Sejarah
SMP Negeri 28 Sinjai sebelumnya berjulukan SMPN Satap Karangko berdiri pada tanggal 17 Juli 2007 terletak di Desa Kompang, Kecamatan Sinjai tengah, kabupaten Sinjai dengan posisi geografis lintang -5,2205 bujur 120,0786.
Selama 12 tahun sejak didirikannya, sekolah ini telah mengalami pergantian Kepala satuan pendidikan sebanyak dua kali yakni Muh. Nasir, S.Pd (2007-2014) dan Aras, S.Pd (2014-sekarang). Pada tahun 2019 SMPN Satap Karangko mengalami perubahan nama menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Sinjai menurut Peraturan Bupati Sinjai.
B. Visi dan Misi
1. Visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Sinjai :
Terwujudnya generasi yang berprestasi, berkarakter, berlandaskan iman dan taqwa
2. Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 28 Sinjai :
a. Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengamalan fatwa agama
b. Meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan generasi yang bermoral, kreatif, berkarakter, maju, dan mandiri.
c. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK
d. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
e. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sekolah
f. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan administrasi sekolah
g. Mewujudkan pengembangan sistem evaluasi sesuai dengan pedoman evaluasi
h. Mengoptimalkan sumber pembiayaan dan pengelolaan biaya pendidikan
i. Meningkatkan aktivitas keagamaan
Identifikasi Isu
1. Kurangnya variasi media pembelajaran di kelas
2. Rendahnya minat baca akseptor didik
3. Kurangnya motivasi berguru akseptor didik
Isu yang Diangkat
Kurangnya motivasi berguru akseptor didik
Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan motivasi berguru akseptor didik melalui kuis berbasis game aplikasi
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 | Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi dengan atasan (kepala sekolah) |
Waktu pelaksanaan | 15 Juli 2019 |
Tahapan Kegiatan | · Membicarakan problem kurangnya motivasi berguru akseptor didik di kelas · Membahas bersama gagasan yang akan dipakai untuk mengatasi problem motivasi berguru akseptor didik · Mencatat kritik, saran/masukan dari atasan |
Output/hasil | Terlaksananya konsultasi yang baik dengan atasan (kepala sekolah) |
Keterkaitan substansi mata pelatihan | - Bersikap hormat (etika) dan sopan (etika) kepada atasan (kepala sekolah) ketika membicarakan problem kurangnya motivasi akseptor didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas - Membahas gagasan pemecahan problem dengan penuh kejelasan (akuntabilitas) terkait apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan - Bertanggung jawab (akuntabilitas) dalam mencatat segala saran dan masukan dari atasan |
Kontribusi terhadap visi/misi | Sikap hormat dan sopan kepada atasan ketika berkonsultasi merupakan donasi terhadap misi ke-2 yaitu meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan generasi yang bermoral, kreatif, berkarakter, maju, dan mandiri |
Penguatan nilai organisasi | Berkonsultasi dengan atasan dalam rangka mengkomunikasikan seluruh rangkaian aktivitas yang akan diaktualisasikan termasuk penguatan terhadap nilai organisasi yaitu tanggung jawab |
Analisis dampak | Kegiatan konsultasi dengan atasan sanggup terealisasi dengan baik dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN maka yang terpaut dengan aktivitas konsultasi ini yaitu nilai hormat dan sopan (etika) dan nilai kejelasan dan tanggung jawab (akuntabilitas) yang diaktualisasikan dalam tahapan aktivitas sehingga konsultasi sanggup berjalan dengan baik, memperoleh izin dan sumbangan dari atasan. Jika konsultasi dengan atasan (kepala sekolah) tidak terealisasi maka aktivitas aktualisasi tidak menerima perizinan dan tidak adanya sumbangan dari pihak sekolah. Jika konsultasi dengan atasan tidak diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka sanggup memungkinkan konsultasi tidak berjalan dengan baik. Tanpa budpekerti yang hormat dan sopan ketika bersikap, berperilaku, ketika menghadapi atasan maka bisa saja konsultasi tidak berjalan dengan aman lantaran ada sikap/perilaku yang tidak disenangi oleh atasan dan akan berimbas pada tidak diberikannya izin aktualisasi sekaligus tidak adanya sumbangan dari pihak sekolah. Selain budpekerti hormat dan sopan perlu pula kejelasan ketika berkonsultasi dengan atasan, lantaran tidak nilai akuntabilitas yaitu kejelasan, maka apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diperlukan tidak tersampaikan dengan baik sehingga akan menimbulkan kebingungan pada atasan untuk menilai sasaran yang ingin dicapai. Nilai akuntabilitas lainnya yang tidak kalah penting dalam aktivitas ini yaitu bertanggung jawab, jikalau tidak ada rasa tanggung jawab dalam mencatat dan memahami kritik/ saran / masukan dari atasan maka dalam menjalankan aktualisasi bisa saja tidak sesuai cita-cita dan isyarat dari atasan. |
Kegiatan 2 | Menyusun kuis berbasis game aplikasi |
Waktu pelaksanaan | 16 s/d 21 Juli 2019 |
Tahapan Kegiatan | · Membuat konsep pertanyaan/soal kuis yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran · Menginput pertanyaan/soal kuis ke dalam aplikasi |
Output/hasil | Tersedianya kuis berbasis game aplikasi |
Keterkaitan substansi mata pelatihan | - Bertanggung jawab (akuntabilitas) dalam menciptakan pertanyaan/soal - Cermat (etika) dalam menyusun pertanyaan/soal serta menginputnya ke dalam aplikasi |
Kontribusi terhadap visi/misi | Bertanggung jawab dalam menyusun konsep petanyaan pada kuis kemudian menginputnya ke dalam aplikasi merupakan donasi terhadap misi ke-3 yaitu mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK |
Penguatan nilai organisasi | Menyusun konsep kuis serta menginput dan mengedit kedalam aplikasi merupakan bentuk penguatan nilai organisasi yaitu kreatif, kerja keras, dan tanggung jawab |
Analisis dampak | Kegiatan menyusun kuis berbasis game aplikasi sanggup terealisasi dengan baik tentunya dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu bertanggung jawab (akuntabilitas) dan cermat (etika) yang diaktualisasikan dalam tahapan aktivitas sehingga sanggup tersedia kuis berbasis game aplikasi yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jika kuis berbasis game aplikasi tidak dibentuk terlebih dahulu, maka aktivitas tidak sanggup berjalan, lantaran kuis berbasis game aplikasi merupakan sarana/media yang akan dipakai dalam pebelajaran untuk meningkatkan motivasi berguru akseptor didik. Jika aktivitas menyusun kuis tidak diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka sanggup memungkinkan kuis berbasis game aplikasi tidak tersusun dengan baik. Tanpa nilai bertanggung jawab ketika menyusun kuis maka bisa saja soal/pertanyaan yang disajikan pada kuis tidak sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan kepada akseptor didik sehingga akan menimbulkan kebingungan atau kesulitan bagi akseptor didik yang mengerjakan kuis. Selain bertanggung jawab, perlu pula cermat dalam menyusun kuis yaitu pada tahapan penginputan kuis ke dalam aplikasi, menyerupai menyesuaikan visualisasi yang sempurna dengan pertanyaan dan memilih timing yang sempurna pada setiap soal, jikalau tidak cermat dalam memodifikasi kuis dalam aplikasi, maka kuis menjadi tidak menarik dan bisa jadi tidak memotivasi akseptor didik mengerjakan soal. |
Kegiatan 3 | Melaksanakan pembelajaran di kelas |
Waktu pelaksanaan | 22 Juli 2019 s/d 06 agustus 2019 |
Tahapan kegiatan | · Menyiapkan perangkat pembelajaran · Melaksanakan proses pembelajaran di kelas |
Output/hasil | Terlaksananya proses pembelajaran yang baik di kelas |
Keterkaitan substansi mata pelatihan | - Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) - Menyampaikan materi pembelajaran kepada akseptor didik dengan mengerahkan seluruh kemampuan dalam mentransfer ilmu pengetahuan, menyebarkan wawasan dan pengalaman merupakan salah satu bentuk sikap profesional (etika) dalam mengajar. - Melaksanakan proses pembelajaran dengan mempraktekkan pribadi kepada akseptor didik semoga materi lebih gampang dipahami, sehingga pembelajaran menjadi efektif (komitmen mutu) dan efisien (komitmen mutu) - Melaksanakan proses pembelajaran dengan disiplin waktu (anti korupsi) |
Kontribusi terhadap visi/misi | Profesional dalam melakukan pembelajaran di kelas berkontribusi terhadap misi ke-4 yaitu mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan |
Penguatan nilai organisasi | Melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan memaksimalkan kompetensi serta mendukung pembelajaran semoga efektif dan efiien merupakan bentuk penguatan nilai organisasi yaitu tanggung jawab dan disiplin |
Analisis dampak | Kegiatan melakukan pembelajaran di kelas sanggup terealisasi dengan baik dengan turut menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu bertanggung jawab (akuntabilitas), professional (etika), efektif dan efisien (komitmen mutu) dan disiplin (anti korupsi) yang diaktualisasikan dalam tahapan aktivitas sehingga sanggup terealisasi proses pembelajaran yang baik di kelas. Jika pembelajaran di kelas tidak dilaksanakan dengan baik, maka akseptor didik tidak sanggup mengerjakan soal yang tersedia pada kuis, sehingga rangkaian aktivitas untuk meningkatkan motivasi berguru akseptor didik akan terhambat. Jika dikaitkan dengan nilai dasar ASN, tidak nilai tanggung jawab dalam menyiapkan perangkat pembelajaran maka tidak akan tersedia rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) sehingga pembelajaran tidak akan terarah dengan baik sesuai apa yang diharapkan. Selain itu, dibutuhkan budpekerti yang profesional dalam mengajar, ketika tidak mengaktualisasikan nilai profesional dalam mengajar, maka mengajar hanya sekedar formalitas semata, tidak terjadi transfer ilmu dengan baik, bertukar pendapat, menyebarkan pengalaman, serta saling memahami antar guru dan akseptor didik sanggup menjadi nihil. Guru juga mengupayakan efektif dan efisien dalam mengajar, alasannya yaitu tidak mengaktualisasikan nilai efektif (tidak ada modifikasi atau praktek dalam pembelajaran) dan tidak nilai efisien (tidak ada upaya memaksimalkan waktu) sehingga berguru sanggup menjadi hal yang membosankan dan bahkan bisa saja berimbas pada menurunnya motivasi berguru akseptor didik. Terakhir ialah disiplin, tidak mengaktualisasikan nilai disiplin pada aktivitas pembelajaran, contohnya jikalau tidak disiplin terhadap waktu maka aktivitas akan terbengkalai lantaran jam mengajar tidak sempurna waktu atau tidak besesuaian dengan jadwal. |
unduh BAB IV dan V
LAMPIRAN
Jika menginginkan file Power Point (Hubungi Admin)
Lihat juga: Laporan Rancangan Aktualisasi Lainnya (GURU), (DOKTER), (PENJAGA LAPAS KEMENKUMHAM)
Sekian post mengenai CONTOH RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS GURU, semoga bermanfaat bagi kawan-kawan pembaca
Lihat juga: Kumpulan Judul Laporan Aktualisasi LATSAR CPNS
dasar pencuri artikel saya di blog,,, saya laporkan kamu yah
ReplyDeleteblogger copas